.....BLOG INFO.....
Buat Visitor blog Auto Link dapat mengganti tampilan warna blog ini dengan meng-klik widget (WARNA TAMPILAN BLOG) yang telah kami sediakan pada sudut kanan bawah, terima kasih atas kunjungannya
English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

FITNAH DAJJAL


Kita sekarang berada di akhir zaman. Kiamat sudah
dekat. Salah satu tanda kiamat adalah munculnya
Dajjaal. Ada Dajjaal yang sebenarnya sebagaimana
disebutkan dalam hadits-hadits shahih, dan ada pula
anak buah Dajjaal atau orang-orang yang memiliki
karakter seperti Dajjaal. Keduanya senantiasa
menimbulkan fitnah, kerusakan, dan penyesatan. Proyek
perusakan dan penyesatan mereka, kadang begitu
gamblang menyolok mata. Kadang dibungkus dengan
berbagai macam alasan yang masuk akal.
Bagi umat Islam yang memahami Islam atau belajar
tentang Islam, pasti mendengar berita tentang Dajjaal.
Karena hadits yang membicarakan tentang Dajjaal sangat
banyak dan kebenaran beritanya sampai ke tingkat
mutawattir (periwayatan hadits yang disampaikan oleh
orang banyak dari satu generasi ke generasi berikutnya).

Dan hadits mutawwatir dipastikan kebenarannya dan
tidak ada yang mengingkarinya dari kalangan ulama.
Datangnya Dajjaal yang kemudian berhadapan dan
dibunuh oleh Nabi Isa a.s., merupakan salah satu tanda-
tanda dari hari kiamat. Bahkan Nabi Isa a.s. bukan hanya
membunuh Dajjaal, tetapi menghancurkan salib dan
memerangi orang-orang kafir. Nabi Isa a.s. pada saat itu
menjadi pemimpin yang adil dan mengikuti syariat Nabi
Muhammad saw. Berita tentang turunnya Dajjaal dan
Nabi Isa a.s. adalah aqidah yang harus diyakini oleh
umat Islam secara keseluruhan, karena bersumber dari
hadits shahih dari Rasulullah saw.

Begitu besarnya bahaya fitnah Dajjaal, sampai Rasulullah
saw. memerintahkan kepada umatnya untuk senatiasa
berdoa dalam setiap shalat agar terbebas dari fitnah
tersebut.

Beliau bersabda, “Jika kalian membaca
tasyahud, maka berlindunglah dari empat hal, yaitu
berkata: ‘Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari adzab
Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan
kematian, dan dari buruknya fitnah al-Masih ad-
Dajjaal.’” (HR Muslim)
Arti Dajjaal
Dajjaal menurut bahasa berasal dari kata dajala, berarti
berdusta dan menutup. Dajala haq bil batil artinya
menutupi atau mencampuradukkan yang hak dengan
yang batil. Disebut dajjaal karena menutupi kebenaran
dengan kata-kata dustanya.

Dajjaal berarti seorang yang
sangat pendusta dan menutupi kebenaran. Sedangkan
Dajjaal yang disebutkan dalam hadits adalah satu
mahluk khusus sebangsa manusia yang akan muncul di
hari-hari menjelang kiamat, memfitnah manusia, dan
mempunyai karakteristik khusus.

Hadits-hadits tentang Dajjaal

Disebutkan dalam hadits- hadits Rasulullah saw.:
“Selain Dajjaal lebih aku takuti atasmu dari dajjaal. Jika
Dajjaal keluar dan aku berada di hadapan kalian, maka
aku melawannya membela kalian. Tetapi jika ia keluar
dan aku tidak di antara kalian, maka setiap orang
membela diri sendiri. Allah akan melindungi setiap
muslim. Dajjaal adalah pemuda berambut keriting, mata
(kirinya) menonjol, seperti saya umpamakan dengan
Abdul ‘Uzza bin Qathan. Siapa yang menjumpainya,
maka bacalah awal surat al-Kahfi. Dajjaal akan keluar di
antara jalan Syam dan Irak. Berjalan membuat kerusakan
di kanan dan di kiri. Wahai hamba-hamba Allah, tetap
teguhlah (pada ajaran Islam).” (HR Muslim)

“Setiap negeri pasti didatangi Dajjaal, kecuali Mekkah
dan Madinah.” (HR Muslim).

“Mengikuti Dajjaal 70 ribu orang-orang Yahudi dari
Asbahan yang memakai topi.” (HR Muslim).

“Setiap Nabi pasti memperingatkan kaumnya dengan si
buta pendusta. Ingatlah bahwa Dajjaal adalah buta, dan
Rabb kalian Azza wa Jalla tidak buta. Dajjaal ditulis di
antara dua matanya k f r (kafir).” (Muttafaqun alaihi).

“Maukah aku ceritakan berita tentang Dajjaal, sesuatu
yang pernah diceritakan setiap nabi pada kaumnya.
Dajjaal adalah buta, dia datang dengan sesuatu seperti
surga dan neraka. Apa yang dikatakan surga adalah
neraka.” (Muttafaqun ‘alaihi).
“Dajjaal akan muncul pada umatku, maka ia hidup
selama 40 (saya tidak tahu apakah 40 hari, atau bulan
atau tahun). Kemudian Allah mengutus Isa bin Maryam,
ia seperti Urwah bin Mas’ud. Maka Isa as. mencari
Dajjaal dan menghancurkannya. Kemudian Isa tinggal
bersama manusia 7 tahun, tidak akan terjadi permusuhan
di antara dua kelompok.” (HR Muslim).

“Perang besar, pembukaan kota Konstantinopel dan
keluarnya Dajjaal (terjadi) dalam 7 bulan.” (HR Ahmad,
Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Ciri-Ciri Dajjaal
Banyak lagi hadits-hadits yang menjelaskan ciri-ciri dan
karakteristik Dajjaal yang akan datang di akhir zaman.
Dan dari beberapa hadits di atas dapat disimpulkan
tentang sifat dan karakteristik Dajjaal adalah:

¨ Mahluk dari bangsa manusia keturunan Yahudi.
¨ Ciri khas fisiknya: berambut keriting, mata kanannya
buta, mata kirinya menonjol, di antaranya tertulis kafir.
¨ Senantiasa berdusta dan menipu manusia agar menjadi
kafir dan menjadi pengikutnya.
¨ Aktivitasnya membuat kerusakan di bumi.
¨ Pengikut setianya orang-orang Yahudi dan orang-
orang kafir.
¨ Senantiasa keliling dunia, kecuali Mekkah dan
Madinah.
¨ Datang membawa keajaiban yang dapat menyihir dan
menipu manusia, dengan harta, kekuasaan, dan wanita.
¨ Dajjaal akan berhadapan dan dibunuh oleh Nabi Isa
a.s.

Namun, di samping Dajjaal yang sebenarnya, Rasulullah
saw. juga mengingatkan umatnya akan bahaya orang-
orang yang memiliki sifat Dajjaal.

Dari Abu Hurairah ra.,
dari Nabi saw. bersabda : “Tidak akan terjadi hari kiamat
sampai munculnya Dajjaal-Dajjaal pendusta sekitar 30
orang, semuanya mengaku utusan Allah.” (HR Muslim).
“Selain Dajjaal ada yang lebih aku takuti atas umatku
dari Dajjaal, yaitu para pemimpin yang sesat.” (HR
Ahmad).
Fitnah Dajjaal
Dajjaal hadir untuk membuat fitnah yang menyebabkan
orang beriman menjadi sesat dan kafir. Sebagaimana
disebutkan dalam hadits, di samping ada Dajjaal yang
sebenarnya, ada juga manusia-manusia yang
mempunyai karakteristik seperti Dajjaal. Oleh karena itu
umat Islam juga harus mewaspadainya.

Mereka adalah para pemimpin yang sesat dan nabi-nabi palsu. Mereka sangat berbahaya karena datang pada setiap tempat dan waktu. Sedangkan Dajjaal akan datang hanya menjelang
hari kiamat. Maka para pemimpin yang sesat yang
memiliki sifat-sifat Dajjaal tingkat bahayanya lebih kuat
dari Dajjaal yang sebenarnya. Namun keduanya adalah
fitnah yang harus diwaspadai oleh setiap muslim.
Para pemimpin di sepanjang masa selalu ada yang
menjadi musuh para nabi dan para dai yang mengajarkan
kebenaran. Dari mulai Raja Namrud, Fira’aun, dan Abu
Jahal, sampai pemimipin sesat setelah wafatnya
Rasulullah saw. Mereka di antaranya pemimpin-
pemimpin dunia yang membantai dan menghancurkan
negeri muslim, dan pemimpin-pemimpin dunia lainnya
yang menimbulkan fitnah, menebar kesesatan, dan
membuat kerusakan di dunia.
Fitnah Dajjaal, baik yang sebenarnya maupun para
pemimpin yang memiliki sifat Dajjaal, adalah bahaya
laten yang harus dihadapai umat Islam. Fitnah Dajjaal
membuat umat Islam menjadi sesat dan kafir. Dan umat
Islam dapat saling bunuh karena fitnah Dajjaal tersebut.
Dajjaal memutarbalikan fakta, sehingga yang benar
menjadi salah dan yang salah menjadi benar, yang
haram menjadi halal dan yang halal menjadi haram.
Fitnah tersebut didukung dengan dana, media masa, dan
oknum-oknum yang memang telah sesat. Lebih dahsyat
lagi Dajjaal didukung lembaga internasional dan negara-
negara adidaya.
Fitnah yang paling bahaya dari Dajjaal adalah yang
keluar dari mulutnya. Dan fitnah ini didukung media
masa dan disebarkan keseluruh penduduk dunia. Masuk
ke rumah-rumah keluarga muslim dan menyesatkan
mereka.

Dajjaal –baik yang sebenarnya atau yang mirip-
mirip– senantiasa mengucapkan kata-kata yang
membuat manusia sesat dari agama Allah. Dajjaal
senantiasa memproduk ungkapan sesat, batil, dan
kontroversial. Sehingga kebenaran menjadi kabur dan
tidak jelas, sedangkan kebatilan seolah-olah indah dan
menarik. Kebenaran selalu ditutup-tutupi dan dibungkus
dengan dusta. Syariat Islam dianggap kejam dan tidak
manusiawi, sedangkan nilai-nilai sekular dianggap baik,
adil, dan paling cocok untuk kehidupan di era modern.
Nilai-nilai agama dijauhkan dan direduksi dari
kehidupan sosial dan kenegaraan. Bid’ah dianggap
sunnah dan sunnah dianggap bid’ah. Umat Islam dicap
fundamentalis, ekstrem, dan teroris; sedangkan non-
muslim dianggap humanis, baik, dan demokratis.

Apakah Ibnu Shayyaad adalah Dajjaal?
Disebutkan dalam hadits:
Dari Abdullah berkata, kami bersama Rasulullah saw.
maka kami melewati anak-anak, di antaranya Ibnu
Shayyaad. Anak-anak lari, sedangkan Ibnu Shayyaad
tetap duduk. Seolah-olah Rasulullah saw. tidak suka
padanya. Rasuullahl saw. berkata padanya: ”Apakah
engkau bersaksi bahwa aku Rasulullah saw.?” Ibnu
Shayyaad berkata: ”Tidak, tapi apakah engkau bersaksi
bahwa aku Rasulullah saw.“ Berkata Umar, ”Wahai
Rasulullah saw., biarkanlah aku membunuhnya.”
Rasulullah saw. berkata: ”Jika benar yang engkau lihat
(adalah Dajjaal), maka engkau tidak akan bisa
membunuhnya.” (HR Muslim)

Rasulullah saw. tidak memastikan bahwa Ibnu Shayyaad
adalah Dajjaal yang dimaksud itu, walaupun demikian
beliau juga membiarkan dan tidak menafikan ketika
sebagian sahabat bersumpah bahwa dia adalah Dajjaal.
Hal ini menyebabkan terjadinya perbedaan pendapat di
antara para ulama, apakah Ibnu Shayaad adalah Dajjaal?
Memang ketika Rasulullah saw. menyebutkan sifat-sifat
Dajjaal yang akan muncul menjelang hari kiamat, di
antaranya bahwa Dajjaal adalah kafir dari keturunan
Yahudi, tidak akan memasuki Mekkah dan Madinah, dan
tidak punya anak. Sedangkan Ibnu Shayaad mengaku
muslim, walaupun dari keturunan Yahudi. Dia lahir di
Madinah, mempunyai orang tua, dan punya anak. Dan
Ibnu Shayyaad sempat berangkat haji menuju Mekkah
bersama Abu Said al-Khudri.
Ilmu secara pasti tentang Ibnu Shayyaad Dajjaal atau
bukan, hanyalah Allah yang tahu. Tetapi dari isyarat
Rasulullah saw. dan sifat-sifatnya, maka para ulama
mengambil kesimpulan bahwa Ibnu Shayyaad salah
seorang yang memiliki sifat Dajjaal. Dia ahli sihir, dukun,
dan mengaku banyak tahu tentang masalah ghaib.
Sehingga, ketika sebagian sahabat bersumpah,
diantaranya Umar bin Khattab bahwa Ibnu Shayyaad
adalah Dajjaal, Rasulullah saw. tidak menafikannya.
Wallahu Alam.

Kiat-kiat Menghadapi Fitnah Dajjaal
Untuk menghadapi fitnah Dajjaal, maka umat Islam harus
berjihad melawan kebatilan. Ulama harus menjelaskan
kepada umat antara yang hak dengan yang batil agar
mereka tidak menjadi bingung dan tidak tersesat.
Rasulullah saw. bersabda: “Sebaik-baiknya jihad adalah
perkataan yang benar pada penguasa yang sesat.” (HR
Ahmad).

Seluruh bentuk fitnah harus dilawan oleh umat Islam.
Fitnah kemusyrikan, fitnah pelecehan terhadap
kehormatan Nabi saw., fitnah pembunuhan, fitnah
pornografi dan pornoaksi, fitnah pelecehan terhadap
Islam dan umat Islam, dan fitnah lainnya. Dan fitnah itu
harus dilawan dengan semua bentuk kekuatan yang
dimiliki dan bisa dimiliki umat Islam sehingga Islam
menjadi ajaran yang eksis di muka bumi ini. Allah swt.
berfirman: ”Dan perangilah mereka, supaya jangan ada
fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah.
Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka
sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka
kerjakan.” (Al-Anfal: 39).

Sedangkan kiat praktis yang harus dilakukan oleh umat
Islam, yaitu senantiasa membaca Al-Qur’an dan
menghafalkannya. Khususnya surat Al-Kahfi. Rasulullah
saw. bersabda, “Siapa yang hapal 10 ayat pertama surat
al-Kahfi, maka dia selamat dari Dajjaal” (HR Muslim).

Tidak ada komentar: